
Pura Penataran Agung merupakan pusat dari Pura Agung Besakih. Dalam Raja Purana Besakih, dikatakan bahwa Pura Penataran Agung adalah tempat Pasamuaning Bhatara Kabeh atau tempat berkumpulnya para Bhatara-Bhatari. Palinggih Padma Tiga yang terdapat di Pura Penataran Agung merupakan pura yang paling penting dari semua pura - pura yang ada di Bali. Palinggih ini berfungsi sebagai tempat pemujaan Ida Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa, dalam perwujudan sebagai Sang Hyang Tri Purusa yang merupakan jiwa-jiwa agung di alam semesta ini.
Pura Gelap merupakan tempat berstana Sanghyang Iswara. Kata "gelap" berasal dari bahasa Kawi “klap” yang berarti petir atau kilat, simbol sinar dan energi. Pura ini merupakan lambang pusat sinar Bhuana Agung dan penegak kesucian kependitaan.
Pura ini merupakan stana pemujaan Dewa Sang Hyang Mahadewa. Palinggih utamanya adalah Gedong Sari. Pura ini memiliki peran penting dalam tradisi Hindu Bali dan terletak di sisi tenggara areal Ulun Kulkul.
Simbol pemujaan bagi Bhatara Ida Sakti Watu Madeg, manifestasi Sanghyang Wisnu. Tempat ini berkaitan dengan upacara Benaung Bayu yang bermakna menguatkan tenaga makhluk hidup. Pura ini diempon oleh Kabupaten Bangli.
Tempat berstananya Ida Bhatara Brahma. Meru Tumpang Sebelas menjadi simbol pemujaannya. Piodalan dilaksanakan pada Anggara Kliwon Prangbakat dan Aci Panyeeb Brahma tiap Purnama Sasih Kanem. Diempon oleh Pemkab Karangasem.
Dipercaya sebagai tempat bertapa Rsi Markandeya saat mencetuskan konsep Asta Dala. Pura ini berfungsi sebagai tempat melukat dan dipercaya menjadi stana Sang Hyang Dewi Gangga.